Tuesday, July 21, 2020

ATLETIK (TOLAK PELURU)

TOLAK PELURU












Pengertian Tolak Peluru – Atletik sering disebut sebagai induk dari semua cabang olahrata (mother of sport) dan merupakan olahraga yang paling tua di dunia.
Ada beberapa jenis olahraga yang termasuk dalam cabang olahraga atletik, salah satunya adalah tolak peluru yang menjadi topik tulisan kali ini.
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar dalam atletik yang dilakukan dengan cara menolak atau mendorong peluru atau bola yang terbuat dari logam sejauh mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan menggunakan teknik tertentu.
Tidak seperti olahraga cabang lempar lainnya, yaitu lempar cakram, lempar lembing, dan lempar martil, tolak peluru dapat dilakukan di lapangan indoor maupun outdoor. Hal ini disebabkan tolak peluru tidak membutuhkan area pendaratan yang luas, tidak lebih dari 25 meter.

Sejarah Tolak Peluru

Tolak peluru (the shot put) telah dikenal sejak dua ribu tahun yang lalu, yaitu sejak masa Kerajaan Yunani kuno, tetapi dengan tata cara dan peraturan yang berbeda. Menurut Homer, pada zaman dahulu, tolak peluru dikenal dengan nama lempar beban atau weight throwing.Catatan sejarah tentang olahraga tolak peluru yang berhasil ditemukan adalah tentang diadakannya kompetisi di Skotlandia pada abad pertama. Kemudian, pada abad ke-16, Raja Henry VII dari Inggris menyelenggarakan pertandingan yang sama, yaitu lempar palu dan lempar beban.Pertandingan pertama yang menggunakan alat seperti tolak peluru masa kini adalah kompetisi yang diadakan pada era pertengahan. Pertandingan tersebut diselenggarakan oleh kalangan militer dan diikuti para prajurit perang. Mereka berlomba melempar bola besi sejauh-jauhnya.Pertandingan tolak peluru yang berhasil didokumentasikan pertama kali adalah kompetisi yang diadakan pada tahun 1866 di Skotlandia. Namun, kejuaraan yang diadakan pada tahun 1866 itu masih bersifat amatir dan menjadi salah satu dari The British Amateur Championships.
Sejak saat itu, tolak peluru makin digemari di negara-negara di daratan Eropa. Tiga puluh tahun kemudian, barulah tolak peluru diperlombakan secara resmi di Olimipade Athena, Yunani. 
Salah satu catatan penting dari sejarah tolak peluru terjadi pada tahun 1950, yaitu ketika Parry O’Brien memperkenalkan teknik lemparan tolak peluru. Pada metode O’Brien, pelempar memulai tolakan dengan menghadap bagian belakang ring.
Karena merupakan cabang olahraga atletik, induk organisasi tolak peluru menjadi satu dengan induk olahraga atletik. International Amateur Athletic Federation (IAAF) adalah wadah olahraga atletik (termasuk tolak peluru) seluruh dunia. Indonesia mengenal olahraga tolak peluru melalui pemerintah kolonial Belanda yang memasukkannya dalam kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah milik Belanda. Namun, tolak peluru hanya dimainkan oleh para siswa bagsawan Belanda sehingga kaum pribumi tidak terlalu mengenal olahraga ini Meski keberadaan tolak peluru (dan cabang olahraga atletik lainnya) sudah dikenal sejak masa penjajahan Belanda, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) baru terbentuk pada tanggal 3 September 1990. Dengan adanya PASI, olahraga atletik, termasuk tolak peluru, makin berkembang.
Kegiatan pertama yang dilaksanakan PASI adalah pemilihan duta-duta atletik yang akan mewakili Indonesia di ajang SEA Games. Selanjutnya, Indonesia juga rutin mengirimkan delegasi untuk mengikuti kejuaraan regional dan internasional serta terus melakukan pembinaan atlet tolak peluru.

Teknik Tolak Peluru


pengertian tolak peluru
satujam.com
Pada dasarnya, hakikat tolak peluru adalah memegang, lalu menolakkan peluru agar terlempar jauh. Karena itu, untuk dapat melempar peluru sejauh mungkin, Anda harus memperhatikan beberapa teknik dasar tolak peluru yang benar saat berlatih.
Teknik dasar tolak peluru sangat penting dikuasai para atlet tidak hanya agar bisa menghasilkan lemparan yang jauh, tetapi juga untuk keselamatan atlet sendiri. Perlu diingat bahwa kesalahan saat memegang dan melempar peluru besi yang berat dapat mengakibatkan cedera serius.
Ada tiga teknik dasar tolak peluru yang harus Anda kuasai sebelum melakukan olahraga yang satu ini, yaitu teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru di leher, dan teknik melakukan tolakan.

1. Teknik Memegang Peluru

Peluru besi yang digunakan dalam olahraga tolak peluru memiliki bobot cukup berat, yaitu antara 3 kg hingga 7 kg lebih.
  1. Letakkan peluru di telapak tangan. Pegang peluru dengan erat menggunakaan jari-jari tangan dengan posisi jari-jari dikembangkan. Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk meletakkan peluru. Letakkan jari kelingking di bagian samping peluru dalam posisi menekuk, sementara ibu jari berada pada posisi biasa untuk menjaga keseimbangan peluru. Berikan tenaga lebih pada ibu jari agar bisa menahan peluru lebih kuat sehingga tidak jatuh.
  1. Rapatkan jari-jemari, termasuk kelingking, dan tempelkan pada bagian belakang peluru. Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang.
  2. Cara ketiga hampir sama dengan cara kedua, yaitu dengan merapatkan jari-jari, tetapi dengan posisi sedikit lebih renggang. Teknik ini cocok untuk Anda yang memiliki telapak tangan kecil.

2. Teknik Meletakkan Peluru di Leher

Sebelum meletakkan peluru di leher, Anda harus sudah memutuskan teknik memegang peluru yang paling disukai, nyaman, dan bisa menghasilkan tenaga tolakan yang paling besar. Penggunaan tangan kanan sangat dianjurkan untuk memegang peluru, kecuali bagi Anda yang kidal.
Setelah peluru dipegang dengan teknik yang benar, tempelkan peluru pada leher samping kanan. Ibu jari menempel di atas tulang yang ada di bagian bahu atau tulang selangka. Posisikan siku lurus dan sejajar dengan bahu dan miringkan kepala ke arah peluru supaya kedudukan peluru lebih stabil dan mantap.

3. Teknik Menolak Peluru

Selain teknik memegang peluru dan meletakkannya di leher, teknik melempar atau menolak peluru juga perlu diperhatikan agar menghasilkan lemparan sejauh mungkin. Berikut penjelasannya.
a. Persiapan Tolak Peluru
Sikap tubuh yang terbaik ketika akan melempar peluru adalah berdiri dengan tegak dan rileks dengan posisi menghadap ke samping lapangan. Untuk memudahkan menolak, kaki direnggangkan selebar bahu dengan kaki kanan sedikit ditekuk dan berat badan menumpu di kaki kanan.
Tangan kanan yang memegang peluru diletakkan menempel di bahu, tepat di bawah rahang dengan siku membentuk sudut 900 dan tangan kiri ditekuk dengan siku menghadap arah tolakan.
b. Gerakan Tubuh
Saat memegang peluru, kaki yang dekat dengan sektor lemparan digerakkan dengan cara diayun sebagai persiapan untuk menolak peluru. Sementara itu, pinggang diputar ke sisi sektor lemparan sehingga pinggul membantu mendorong, tubuh condong ke depan, dan pandangan fokus ke arah lemparan. 
c. Akhir Tolak Peluru
Sebelum menolak, posisi tubuh harus siap dengan kaki kanan yang akan digerakkan ke depan sebagai tumpuan, menggantikan kaki kiri yang digunakan untuk berisiap. Kaki kiri lurus ke belakang dan tidak tegang, lutut kanan sedikit ditekuk agar lebih kuat mendorong lemparan, dan pandangan tetap fokus.
Pada saat melakukan tolakan, putar badan ke arah sektor pendaratan. Kaki kanan menolak dan melonjak agar tenaga yang cukup besar untuk mendorong peluru seluruhnya berada di tangan kanan yang memegang peluru. Setelah itu, lontarkan peluru dengan sudut dolakan 40 derajat ke arah atas.
Setelah peluru dilontarkan, kaki mendarat kembali ke tanah dengan posisi sedikit menekuk. Sementara itu, posisi badan adalah ke arah depan dengan pandangan melihat ke posisi jatuhnya peluru.

Lapangan Tolak Peluru


texassports.com
Sekilas, lapangan untuk tolak peluru mirip dengan lapangan untuk cabang olahraga lempar cakram. Perbedaannya terletak pada papan batas tolakanyang terdapat pada lingkaran tolak peluru. Adapun ketentuan untuk lapangan tolak peluru adalah sebagai berikut.
  • Lapangan tolak peluru terdiri dari dua bagian, yaitu lingkaran tolakan dan sektor pendaratan.
  • Lingkaran tolakan memiliki diameter 2,235 meter dan dikelilingi ring besi dengan ketebalan 66 mm dan tinggi 2 cm sebagai batas lingkaran. Bagian depan lingkaran tolakan dipasangi balok atas tolakan dengan panjang 1,22 meter, tinggi 10 cm, dan tebal 11,4 cm.
  • Sektor pendaratan berupa tanah yang ditandai garis batas (sector line) sekaligus garis ukur standar yang terletak di tengah sektor pendaratan. Panjang sektor pendaratan minimal 25 meter dengan sudut 40 derajat.

No comments:

Post a Comment

ATLETIK (TOLAK PELURU)

TOLAK PELURU Pengertian Tolak Peluru  – Atletik sering disebut sebagai induk dari semua cabang olahrata ( mothe...